“Duh semoga terang
terus yah?”
“Gimana kata Pak Her?”
“Katanya sih ujannya
biasa sore atau malam gitu, pagi sampe sore biasa cerah”
“Amin dah!”
“Duh, kartu UNO-nya ga
dibawa. Cuman bawa yang kartu remi! Gimana dong?”
“Yah udahlah seadanya. Semoga
ga harus bengong di kamar karena hujan.”
Sebuah ganjalan paling
besar saat saya bersama lima teman seperjalanan bertolak menuju Morotai dari
Bandara Sultan Babullah di Ternate. Terbang dengan pesawat jenis ATR, saya
mencoba mengintip pemandangan indah di sisi luar jendela sana. Tebaran indah
landscape dari Pulau Halmahera dan perairan birunya mendominasi rekam memori
saya selama perjalanan melintas langit menuju Morotai.
“Hm semoga 2 hari cukup
buat explore Morotai” batin saya, yang masih agak cemas dengan kondisi cuaca.
Kecemasan yang segera raib dan menguap saat saya menginjakkan kaki saya di bumi
Morotai.
“What the hell! Mau
ujan kek, mau badai kek! Yang penting sudah sampe sini” batin saya dengan
kebahagiaan yang entah muncul dari mana, sembari melihat polah dari lima teman
seperjalanan saya yang asik dengan selfie, IG story recording, foto landscape
sampai boomerang recording.
“Ya, gue ada di Morotai
and so far cuaca cerah. Let’s moving forward” hentak saya dalam hati.
Read more »