Gue
asli Malang, merantau sejak umur 24 tahun. Yogyakarta, Surabaya dan akhirnya
keseret arus urbanisasi, menginjakkan kaki juga di Jakarta. Kurang lebih 9
tahun gue tinggal di Tanjungduren, Jakarta Barat, dan akhirnya settle down di
Serpong.
Hobi
clubbing di umur 20-an akhirnya beranjak menjadi hobi nongkrong di coffee shop
aja. Entah kenapa, dulu yang suka music jedag-jedug akhirnya sekarang lebih
enjoy dengerin music random dengan segelas kopi. Sebut saja cappuccino,
mochaccino, coffee latte, piccolo dan americano adalah minuman kopi yang gue
suka. Dari semua jenis, gue so far paling suka adalah cappuccino dan overall
kopi yang gue suka adalah jenis yang pahit biasa, bukan yang asam.
Apakah
gue ahli kopi? NO, gue ga ngerti kopi jenis ini itu bla bla bla. Apakah gue
penggila kopi? NO, kadar gue ngopi biasa aja. Ngopinya dimana? Di kantor kalo
ngantuk tak terkira dan coffee shop. Jadi siapakah gue? Gue cuman seorang yang suka
ngopi aja sambil duduk-duduk di coffee shop. Biar dikata gaul? Entah percaya
apa ga, gue ga merasa gaul minum kopi di coffee shop, secara tampang gue lusuh
banget dibanding pengunjung lain yang sebagian tampak all out banget. Salah
mereka? Ga, for me semua orang bebas nikmatin kopi apapun dan dimana pun dan
pakai apapun.
Anyway,
gue sudah tinggal di Serpong for 2 months lebih dan setelah keribetan pindahan
dan ina inu berlalu, maka jiwa gue haus akan nongki di coffee shop lagi. Bukan
coffee shop with international branded kayak Starbuck, Coffee Bean dan
setipikalnya yang gue kangenin (kalo Starbuck mah ada di depan kantor). Yang
gue maksud adalah coffee shop-coffee shop indie. Lokal aja dan mostly ga punya
cabang.
This
is my story of #FindingCoffeeShop #Serpong. Penilaian gue dan basian-basiannya
murni adalah subjektifitas. In my opinion, selera itu subjektif banget jadi ga
selalu bisa jadi patokan secara general. Apa yang gue bilang ok mungkin extra
ordinary bagi yang lain, yang gue bilang enak mungkin sampah bagi yang lain. So
semua penilaian dan review gue murni berdasarkan dari selera gue. Jadi yang
ngecap gue, yang nilai gue, yang nulis gue, yang nentuin juga gue.
Read more »