![]() |
Tugu - Yogyakarta |
Kakiku melangkah
menuruni gerbong kereta dan menjejakkan telapak kakiku di stasiun ini, lagi. Semua
potongan-potongan memori lama berkelebatan layaknya pemandangan yang terpigura
berlari menjauh dari jendela kereta tadi. Stasiun ini bergeming dalam keramaian
ratusan orang yang berjalan lalu lalang melaluiku. Ada saat aku berdiri diam
dan menyerap semua dalam indraku yang sadar.
“Har, ayo.” Seru seorang
teman seperjalanan menggugah kegeminganku.
Setapak demi setapak
kaki ini melangkah mengikuti kaki-kaki lain yang berjalan keluar dari stasiun
ini. Di luar matahari bersinar cerah dengan riak awan membentuk noda-noda putih
di langit yang biru cerah.
“Mas, taxi?” tawar
seorang sopir taxi. Dan aku sadar kota ini menyapaku, memberikan senyuman
selamat datang kembali melalui raga seorang sopir taxi.
Delapan tahun lebih
sejak terakhir kalinya aku melebur dalam irama kota ini, meninggalkan semua
canda, tawa, tangis, amarah dan gairah.
“Welcome back.” Bisikku
lirih kepada jiwaku yang sangat merindu akan kota ini, Kota Yogyakarta.
Read more »